Sunday 12 September 2021

KETOPRAK "REMBULAN KEKALANG"....(Part 2)

Terinspirasi dari Ketoprak dengan Judul Rembulan Kekalang” dalam rangka Dies Natalis Ke 54 UNY
Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=7IrOG4tbQ84

Tiba-tiba dating lah Danuboyo yang melaporkan bahwa Adipati blambangan melakukan penentangan, akhirnya Raja memerintahkan Danuboyo untuk mengatasi Adipati Blambangan. Raja juga meminta agar Patih membuat rencana strategis untuk mendukung kesuksesan dan kemakmuran rakyat Kerajaan Mataram. Aksi peperangan antara Danuboyo dan Adipati Blambangan pun terjadi.

            Plot kedua adalah pelawak (bathur) yang bernama Yu genuk, Yu Prenjak dan Su Genthong. Kemudian datanglah Roro Mangli yang cantik jelita ditengah-tengah mereka. Saat mereka sedang bergurau, datang lah Pangeran Haryo Timur yaitu adik dari Pangeran Hadi Mataram. Dari sinilah awal mula Pangeran Haryo Timur jatuh cinta pada pandangan pertama kepada Roro Mangli. Dari pertemuan ini, Pangeran Haryo Timur ingin berkenalan lebih jauh dengan Roro Mangli, akan tetapi Roro Mungli sangat malu saat ditemui oleh Pangeran Haryo Timur. Sosok Mangli yang pemalu, jarang keluar dari rumah dan cantik jelita semakin membuat Pangeran Haryo Timur jatuh hati dan mengungkapkan rasa cintanya kepada Mangli saat itu juga. Akan tetapi Roro mangli masih belum tertarik dengan Pangeran Haryo Timur. Berbagai cara dilakukan Pangeran Haryo Timur untuk mendapatkan hati dan meyakinkan Roro Mangli tentang perasaannya yang benar-benar mencintai Roro Mangli. 

            Plot ketiga berada di rumah Tumenggung Pasingsingan yaitu ayah dari Roro Mangli. Dari sini Tumenggung Pasingsingan bercerita kepada istrinya tentang Tahta Kerajaan Mataram yang diserahkan kepada Pangeran Hadi Mataram dan Tumenggung Sidurejo sebagai Patih. Tumenggung Pasingsingan tidak terima karena dia merasa sudah lebih lama mengabdi sebagai Tumenggung tapi kenapa tidak dipilih sebagai Patih. Bersamaan dengan itu, Pangeran Haryo Timur datang bertamu di rumah Tumenggung Pasingsingan dengan tujuan ingin meminang Roro Mangli. Dari sini lah Tumenggung Pasingsingan memiliki ide untuk meminta anaknya Roro Mangli mau menerima cinta Pangeran Haryo Timur dengan tujuan terselubung agar Tumenggung Pasingsingan bisa menjadi Patih. Roro Mangli menyampaikan keinginan atau syarat jika Pangeran Haryo Timur ingin meminangnya maka Pangeran Haryo Timur harus bisa menjadi Raja Mataram. Pangeran Haryo Timur memang sangat mencintai Roro Mangli, tapi dia tidak menyangka jika syarat Roro Mungli sangat membuatnya terkejut, artinya dia harus merebut kekuasan Raja Mataram saat ini yaitu kakak nya sendiri. Tumenggung Pasingsingan menyampaikan jika Pangeran Haryo Timur tidak bisa memenuhi syaratnya, maka pernikahanpun tidak akan dilakukan. Akhirnya Pangeran Haryo Timur menyetujui syarat untuk bekerjasama melengserkan tahta Pangeran Hadi Mataram.

            Yu Genuk yang mendengar hal tersebut merasa kebingungan dan khawatir tentang nasib kerajaan Mataram selanjutnya, akhirnya dia menyampaikan berita tersebut kepada suaminya. Suami Yu Genuk menemui Pangeran Sepuh Purboyo (Raja sebelumnya) dan melaporkan apa yang didengar oleh istrinya itu. Kemudian Pangeran Sepuh Purboyo beserta para prajurit mengepung Tumenggung Pasingsingan yang ketahuan memasuki Kerajaan dengan menggunakan penutup wajah dengan niat membunuh Pangeran Hadi Mataram. Karena Pangeran Sepuh Purboyo sudah mengetahui niat buruk tersebut maka akhirnya Tumanggung Pasingsingan berhasil ditangkap dan diadili dengan diberikan hukuman yang setimpal.

            Pangeran Hadi Mataram kecewa dengan adiknya Pangeran Haryo Timur karena sudah bekerjasama dengan keluarga Tumenggung Pasingsingan untuk membuhnya karena terlalu mencintai Roro Mangli. Karena sudah ketahuan akhirnya Pangeran Haryo Timur menyadari kesalahannya yang sangat fatal dan merasa bersalah kepada kakaknya. Pangeran Haryo Timur meminta maaf kepada kakaknya. Tetapi Pangeran Hadi Mataram akan memaafkannya jika Pangeran Haryo Timur mau membunuh Roro Mangli yang sudah memberinya syarat untuk membunuh Pangeran Hadi Mataram. Pangeran Haryo Timur pun setuju untuk membunuh istrinya Roro Mangli. Tetapi karena cintanya yang mendalam kepada Roro Mangli, Pangeran Haryo Timur tidak sanggup membunuh istrinya dan meninggalkan istrinya tersebut. Karena hal ini, akhirnya Pangeran Haryo Timur tidak ingin bergabung lagi dengan Kerajaan Mataram. Pangeran Sepuh Purboyo menemui Pangeran Haryo Mataram yang saat ini menjadi pemarah dan sifatnya menjadi tidak baik untuk Kembali ke kerajaan Mataram dan mengingatkan bahwa sebaik-baiknya manusia adalah yang “eling lan waspodo”. Roro Mungli menyesali keinginannya yang gila kekuasaan, martabat dan pengaruh yang akhirnya membuat hidupnya sengsara serta keinginannya tidak ada yang terwujud, saat Roro Mangli ingin bunuh diri, Pangeran Haryo Timur memanggilnya…..(selesai).

 

Dari sini kita bisa menyimak banyak sekali nilai-nilai moral yang dapat kita pelajari Bersama bahwa ambisi terhadap kekuasaan, martabat dan pengaruh terkadang bisa menjerat manusia untuk meninggalkan hati nuraninya.

 

No comments:

Post a Comment

THE NATURE MATHEMATICAL THINKING

  THE NATURE MATHEMATICAL THINKING   Proses berpikir adalah suatu peristiwa yang dialami seseorang ketika menerima suatu jawaban untuk menci...