Sunday 5 December 2021

Apakah sesungguhnya "Luruh Ego"


Terinspirasi dari Mata Kuliah Filsafat tentang Luruh Ego 1 Prof. Marsigit, M.A

Kamis 9 September 2021 


Salah satu kendala ilmu adalah ego yang tinggi atau kesombongan karena sudah merasa punya konsep sendiri dan konsep yang lain. Dalam dunia barat menganggap bahwa nilai bijaksana adalah mencari, tapi akibatnya adalah eksploitasi sumber daya dan sumber alam. Sedangkan, nilai kebijakan orang timur adalah tokoh masyarakat dan nilai kebijakan orang barat adalah mencari.

Luruh ego 1, kamis 9 September 2021. Filsafat. Prof. Marsigit, M.A. beliau berharap dengan kuis luruh ego ini benar-benar bisa meluruhakan ego mahasiswa dan memberikan pemahaman bahwa diatas langit masih ada langit, serta tujuan lainnya adalah agar mahasiswa mudah dalam memahami istilah lain dari filsafat. Beliau juga menyampaikan bahwa filsafat tidak untuk dihafalkan tapi untuk dipahami dan dimengerti. Beberapa pertanyaan beliau sangat menarik karena mengajak mahasiswa berfikir diluar jawaban yang umum misalnya pertanyaan Siapa nama kecil Anda, siapa teman Anda waktu kecil (yang mungkin ada), siapa nama dewasa Anda (tesis, pikiran, tesis itu mencari, saya tesis, selain saya antithesis), siapa teman Anda ketika dewasa (antithesis), apa hobi Anda (melakukan sintesis), Anda dari mana (dari mitos), kenapa Anda disitu (karena membaca). Dari sini kita diajak untuk menelusuri jawaban yang memiliki makna filsafat.

Selanjutnya kita diajak untuk membahas tentang metafisik. Dimana metafisik mudah dipahami dan dimengerti tapi sulit untuk dihubungkan sampai pada pikiran para filsuf. Disesuaikan pikiran kita itu berdasarkan filsufnya siapa? Sehingga kita ada gambaran. Metodenya ada intensif dan ekstensif.

Pikiran kita rumahnya adalah Bahasa. Secara ontologis ada 3 pilar yaitu makna, metode dan manfaat. Jadi jika kita belajar filsafat maka tugas akhir dari filsafat adalah tentang pikiran para filsuf. 

Pancasila adalah jati diri kita. Mencari ilmu itu banyak kendala, apapun hiruk pikuk omongan pasar biasanya alurnya tidak jelas, makanya untuk mencari kejernihan pikiran maka caranya adalah baca filsufnya. Godaan kedua adalah godaan panggung. Sehingga kita harus berfikir jernih sesuai dengan jati diri kita.

 

-Terima kasih-

No comments:

Post a Comment

THE NATURE MATHEMATICAL THINKING

  THE NATURE MATHEMATICAL THINKING   Proses berpikir adalah suatu peristiwa yang dialami seseorang ketika menerima suatu jawaban untuk menci...