Sunday 5 December 2021

Ideologi Pendidikan di Indonesia (Dalam konteks Filsafat)

 Terinspirasi dari Perkuliahan Prof. Dr. Marsigit MA. pada  Kamis,  14 Oktober 2021  


Meringkas itu adalah reduksi, orang melakukan reduksi jika tidak sesuai bidangnya maka akan mengkiamatkan sifat, padahal semua yang ada dan yang mungkin ada itu adalah dunianya.

Setiap sifat adalah dunianya, dunia bisa diletakkan didepan semua yang ada dan yang mungkin ada. Sehingga, meringkas adalah mereduksi, memilih satu atau mengeliminasi dan menghilangkan beberapa hal yang lain. Hal ini tidak mudah dilakukan karena harus mempertahankan makna dari buku yang kita ringkas. Hal yang harus diperhatikan dalam belajar filsafat itu menghargai yang ada dan yang mungkin ada. Dalam meringkas harus benar-benar menunjukkan originalitas dalam berfikir.

Filsafat juga harus memperhatikan hal yang kecil-kecil, harus dilakukan oleh orang yang punya niat ibadah dan memang ingin belajar. Dari gambar dapat dilihat ada 2 tempat yaitu di atas dan di bawah, yaitu:

·      Yang di atas logika adalah rasionalitas, analitik, apriori, jika tokoh ada Rene Deskartes

·      Yang di bawah ada,ah pengalaman, empiris, sintetik, aposteriori, jika tokoh David Hume

Langit artinya adalah yang tadi sudah dialami, dilakukan, dipahami. Sekarang adalah sebagai bumi nya. Malaikat lebih dominasi terhadap spiritual. Di dunia hewan, Raja monyet adalah metafisiknya monyet yang lain atau langitnya monyet yang lain. Di dunia tumbuhan juga bisa dikuasai, kita bisa memikirkan untuk membantu berfikir, filsafatnya adalah kemampuan berintensi dan ektensi. TK itu transendenya bagi PAUD, saya itu tendensi yang tadi. Belajar filsafat itu mudah asalkan kita menyadari struktur yang berdimensi dan yang berkhirarki. Reason merupakah akal budi, pikiran itu campur karena filsafat, psikologi dan orang awam juga menggunakan pikiran. Otak lebih ke biologi atau kedokteran.

Jika ada pertanyaannkenapa mahasiswa spontan menjawab pikiran Prof. Marsigit karena didalam pikiran yang menjawab sudah ada yang namanya tektonik yaitu menurut Immanuel Kant’s (Quantity, Quality, Rational, Modal). Reason kalau diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia adalah akal budi, Lawan dari transenden adalah material atau realita. Filsafat itu berkualitas, semakin tinggi kualitas maka semakin transenden atau metafisik. Semakin jauh maka semakin sulit diketahui, kualitas pertama adalah yang langsung bisa dilihat dan langsung bisa dipersepsi oleh panca indra. Jika matahari terbit dari barat maka itu filsafat kualitas pertama seterusnya.

Bagian kedua dilanjutkan dengan luruh ego ke 6, luruh ego disini lebih menekankan pada pengetahuan tentang maqom dibawah filsafat bentuknya ideologi, berfikir tentang konstektual ke negara, kalau ada 200 negara berarti ada 200 ideologi, sifatnya sama seperti filsafat sifatnya juga cair, ekstensi juga intensi walaupun lebih sempit daripada filsafat. Ideologi dimulai secara besar-besaran dalam Revolusi Komte, dimana ideologi dalam arti Pendidikan.

Revolusi Komte adalah fase-fase mengalami bagi Immanuel Kant. Mengalami pengap (sumpeg) dalam pikiran merupakan sesuatu komuikasi pikiran yang tidak sehat, ketika masa Immanuel Kant perang antara yang namanya rasionalisme Rene Deskartes, empirismenya saat itu sangat seru sehingga Immanuel Kant terfikir untuk mencari solusi mendamaikan. Periode berikutnya yaitu 2 abad berikutnya setelah Immanuel Kant yaitu Augus Komte. Augus komte mengatakan bahwa agama tidak logis maka tidak bisa dipakai untuk membangun dunia. Paradigma untuk membangun dunia ideologinya diubah, yaitu yang paling tinggi bersifat positif, dan filsafat yang paling bawah bersifat spiritualitas yang menimbulkan kegegeran namun diam-diam diakui sampai sekarang. Sejak revolusi kKomte muncul besar-besaran tentang metode ilmiah. Salah satunya ditemukan mesin uap lokomotif di Inggris. Setelah itu lahirlah eksploiter dari negara lain yaitu Inggris. Niat awal tidak menjajah yaitu untuk berdagang. Tapi pikiran Indonesia terjajah sampai sekarang, secara sadar maupun tidak sadar. Idiologinya bersifat industrial trainer. Ada satu lagi teknologi pragmatis yaitu Indonesia memiliki cita-cita demokrasi. 

Ada 5 macam ideologi Pendidikan yaitu industrial triner, technology pragmatism, old humanism, progressive educator, publick educator.

Semua negara tidak bisa terhindar dari salah satu dari semua ideologi yang ada. Pendidikan berkompromi dari ideologi agar bisa memiliki ilmu. Ada 200 teori, pada masa Habibi mempunyai mentri pendidikan Pak wardiman, beliau sangat industrial triner. Membuat kurikulum di SD yaitu Back to Basic (hanya baca tulis dan menghitung). Ada 2 gerakan orientasi kebutuhan siswa dan membangun hidup yang merupakan ideologi sebagai anti tesis. Muncul anti tesis dari ideologi yaitu berorientasi pada siswa. Industrial trainer, technology pragmatism, old humanism merupakan pendidikan conversional (tradisional). Progressive education, public educator merupakan anti tesis. Ideologi dan paradigma tersebut dari the philosophy of mathematics education adaptasi Paul Ernest (1995).

Ketika ada pertanyaan tentang bisakah Industrial trainer, technology pragmatism, old humanism, Progressive education, public educator sebagai landasan ideology dan paradigma perubahan kurikulum pendidikan di Indonesia dari awal hingga sekarang? Jawabannya adalah boleh saja, karena kurikulum pada akhirnya kompromi yang inovatif ada 2 yaitu progressive education and public educator. Indonesia memiliki landasan Pancasila, dan diakui didunia. Karena Pancasila Indonesia menjadi negara yang besar, kokoh dan kuat. Tantangan bagi Indonesia pada zaman orde baru karena saking kuatnya monoculture sehingga mengecilkan peran daerah-daerah, maka setelah era reformasi berubah menjadi desentralisasi. Harus menjaga keseimbangan antara Bhineka Tunggal Ika itulah NKRI. Indonesia terlahir secara geografis penuh dengan ilmu diantara laut pasifik dan India. Indonesia besar dikarenakan potensi yang besar. 

Jika kita melihat tidak ada guru yang progresif, hal itu salah siapa? apakah karena kurikulum yang dijalankan adalah K13? Dan posisi kurikulum K13 sudah dimana? peran kita ketika sudah sadar harus bagaimana? Maka jawabanya adalah itulah pentingnya pemikiran terbuka. Pentingnya komunikasi antara yayasan, guru dan lainnya. Di perlukan orang-orang yang berani untuk melakukan perubahan.

 

-Terima kasih-

No comments:

Post a Comment

THE NATURE MATHEMATICAL THINKING

  THE NATURE MATHEMATICAL THINKING   Proses berpikir adalah suatu peristiwa yang dialami seseorang ketika menerima suatu jawaban untuk menci...